Bagaimana Membangun Model Data yang Baik untuk Dashboard Excel

Share This Post

Model data dapat dipahami sebagai pondasi dimana sebuah mekanisme pelaporan atau dashboard dibuat. Adalah sangat penting bagi sebuah dashboard untuk mempunyai model data yang baik. Mengapa? Karena biasanya dashboard perlu perbarui secara reguler. Misalnya, menambah data, memperbarui rumus/perhitungan, mengubah tampilan visual, menambahkan komponen baru, dan seterusnya . Dashboard dengan model data yang buruk, susah untuk dipelihara. Ia mempunyai kemungkinan error yang tinggi dan memperbaruinya memakan banyak waktu.

Dalam tulisan berikut ini, kita akan membahas model data yang bisa dipakai untuk sebuah Dashboard Excel. Modelnya disesuaikan dengan struktur Microsoft Excel, yaitu aplikasi spreadsheet yang disusun dari beberapa worksheet.

Membangun Model Data yang Efektif

Untuk memudahkan update/pembaruan, kita kelompokan komponen dashboard menjadi 3 bagian, sesuai fungsinya:

(1) sumber data, bagian ini berfungsi untuk menyimpan sumber data (data mentah) yang akan dianalisis dan diolah menjadi dashboard. Data yang disimpan disini umumnya berupa transaksi. Microsoft Excel telah memiliki fitur yang dinamakan “Table” dimana ia memiliki kemampuan untuk expand secara otomatis saat data baru dimasukan.

(2) analisis/kalkulasi, bagian yang berfungsi untuk melakukan proses analisa data (kalkulasi, agregasi, dll) yang outputnya adalah “staging-table”. Ia yang nantinya akan dipakai sebagai sumber visualisasi. Microsoft Excel memiliki banyak fungsi yang dapat dipakai untuk membangun rumus dan tool untuk analisa data. Contoh yang populer adalah Pivot Table.

(3) visualisasi, bagian yang berfungsi untuk memvisualisasikan data. Untuk visualisasi data, Microsoft Excel memiliki fitur seperti Chart (grafik), Conditional Formatting, Sparkline, Pivot Chart, Slicer, Timeline, dan kamera.

Dengan membagi dashboard Excel menjadi 3 bagian seperti ini, diharapkan update hanya perlu dilakukan pada masing-masing bagian saja, tidak mengganggu struktur dashboard secara keseluruhan.

Dalam flow prosesnya, bagian-bagian ini bisa kita lihat seperti layer. Sehingga bisa kita anggap model datanya terdiri dari 3 layer. Jika kita mengikuti struktur Microsoft Excel, kita bisa membuat setiap layer ini dalam Worksheet yang berbeda (minimal 1 Worksheet per layer).

  • Layer Data (worksheet data)
  • Layer Analisis (worksheet analisis)
  • Layer Presentasi (worksheet analisis)

Diagramnya bisa dilihat di bawah ini:

model-data-untuk-dashboard-excel-1024x458

Diagram Model Data untuk Dashboard di Microsoft Excel

Jika ingin tahu apakah Microsoft Excel cocok untuk dashboard, bisa lihat artikel: Apakah Microsoft Excel Cocok untuk Dashboard?

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore

contoh macro dengan if dan do while di excel
Macro VBA

Contoh Membuat Macro dengan IF dan Do While

Seperti yang telah dibahas pada tutorial sebelumnya, macro pada excel bisa dibuat dengan 2 cara: Dengan merekam aksi/kegiatan yang kita lakukan Dengan membuat kode VBA

macro dengan cara merekam
Macro VBA

Membuat Macro dengan Cara Merekam

Pada dasarnya, membuat Macro di Excel bisa dilakukan dengan 2 cara: Merekam serangkaian aksi/kegiatan, melalui menu Record Macro, yang nantinya bisa dipanggil kembali Membuatnya secara

Do You Want To Boost Your Business?

drop us a line and keep in touch

small_c_popup.png

Learn how we helped 100 top brands gain success.

Let's have a chat